Profil
Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta akan terus membangun generasi rahmatan lil'alamin yang berdampak kepada masyarakat.
Sejarah
Visi, Misi, dan Tujuan
Struktur Organisasi
Makna Logo
Sejarah
Sejarah
Awal mula berdirinya IIM Surakarta dimulai tahun 1963 berdirilah Fakultas Hukum UII cabang surakarta dengan berindukkan UII Pusat di Yogyakarta, kemudian disusul dibukanya Fakultas Ekonomi, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah dengan status cabang Surakarta pada tahun 1963 dan Fakultas Kedokteran pada tahun berikutnya Dengan akan dibukanya Universitas Negeri di kotamadya Surakarta pada tahun 1975 maka Fakultas Swasta yang sudah berdiri di kotamadya Surakarta diminta merelakan diri bergabung menjadi Universitas Gabungan Surakarta (UGS). Tanpa kecuali Fakultas hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran dibawah naungan UII cabang Surakarta menggabungkan diri menjadi UGS dan selanjutnya dinegerikan menjadi Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 1976. Sedang Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah tidak dapat menggabungkan karena Fakultas dimaksud adalah Fakultas yang terafiliasi ke Departemen Agama. Dengan ditinggalkannya dua Fakultas Agama yang tidak tergabung dalam UNS maka dibentuklah Yayasan untuk menampung dua Fakultas Agama yang sudah mempunyai status diakui oleh Departemen Agama. Yayasan tersebut diberi nama “YAPERTIS” yang berdiri sejak 1978.Pada tahun 1979 tepatnya pada tanggal 2 Mei 1979 dibukalah Universitas Islam Surakarta (UNIS) yang semula dibuka 8 (delapan) Fakultas yaitu, Fakultas Kependidikan, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah. Kemudian sejak tahun 1983 itu terpaksa pecah menjadi UNIS dan UIM. UNIS mengelola dua Fakultas Tarbiyah dan Syari’ah sedang UIM mengelola Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Fakultas Pertanian, yang akhirnya nama UIM diganti menjadi UNIBA sampai sekarang. Adapun semula UNIS mempunyai 8 Fakultas semenjak tahun 1983 tinggal memiliki 2 Fakultas yang bernaung dibawah Departemen Agama yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah. Oleh karena itu pada tahun 1988 nama UNIS diganti IIM (Institut Mamba’ul’Ulum) Surakarta dan selanjutnya karena peraturan baru pada tahun 1997 dengan SK. Dirjen Bimbaga Islam No. E/I/32/97 tanggal 10 Maret 1997 berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta (STAIMUS). Dan pada tahun 2016 STAIMUS beralih status menjadi (IIM).
Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, Misi, dan Tujuan
Visi
Menjadi World Class Islamic Institut bercirikan Rahmatan Lil’alamin, Melahirkan pribadi yang kuat iman, banyak ilmu, dan amalnya ditahun 2035.
Misi
- Menyelenggarakan sistem tata kelola manajemen kelembagaan yang unggul dan berkualitas.
- Mengembangkan nilai-nilai keilmuan dan keislaman dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
- Membentuk pribadi mahasiswa yang memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, dan keluasan pengetahuan.
Tujuan
- Menyediakan akses yang luas bagi masyarakat untuk memperoleh Pendidikan tinggi keagamaan keislaman;
- Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kuat iman, ilmu dan amalnya;
- Menghasilkan produk-produk ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Makna Logo
Makna Logo
Kerangka bentuk lambang terdiri dari:- Bunga mekar dengan lima daun bunganya berwarna cerah.
- Sepasang sayap burung dengan enam tangkai yang membentuk kubah berwarna gelap.
- Sebuah kitab terbentang.
- Bunga mekar dengan daun bunga lima tangkai berwarna cerah:
- Melambangkan bahwa IIM melaksanakan usaha dan perjuangan atas dasar falsafah Pancasila, dan UUD 1945 (A.D. YAPERTIS Pasal 3)
- Melambangkan azas ke Islaman (A.D. YAPERTIS Pasal 3) dengan lima Rukun Islam yaitu: (1) Syahadatain; (2) Shalat; (3) Zakat; (4) Shiyam Ramadhan; (5) Menunaikan Ibadah Haji
- Sepasang sayap burung dengan enam tangkai yang membentuk kubah yang berwarna gelap:
- Sayap burung dengan enam tangkai melambangkan, terlaksananya tujuan Yayasan/Sekolah Tinggi (A.D. YAPERTIS Pasal 3) dengan keyakinan yang penuh terhadap Enam Rukun Iman: (1) Iman kepada Allah; (2) Iman kepada Rasul-Nya; (3) Iman kepada Kitab-kitab-Nya; (4) Iman kepada Malaikat-Nya; (5) Iman kepada adanya Hari Akhir; (6) Iman kepada Qadla dan Qadar-Nya
- Bentuk kubah: Lambang peribadatan umat Islam
- Warna gelap: Lambang kemantapan – kesetiaaan – abadi
- Sebuah kitab terbentang: lambang keilmuan yang terbuka bagi siapa saja, untuk menimba ilmu pengetahuan sebagai tongkat untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat
- Tulisan di dalam yang berbunyi “Institut Islam Mamba’ul’Ulum Surakarta -IIM- dengan bentuk melingkar, begitu pula celah-celah kedua belah sayap burung yang berbentuk sebilah keris terhunus dengan berujung tiga melambangkan misi IIM dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi”.
- Perpaduan antara warna cerah dan gelap mempunyai arti adanya keseimbangan lahir dan batin, fisik dan mental spiritual, dunia dan akhirat.
- Secara keseluruhan lambang tersebut mencerminkan sikap Institut Islam Mamba’ul ‘ulum Surakarta (IIM) dalam rangka mencapai tujuan “MEMBENTUK INSAN YANG BERTAQWA, BERAKHLAQ MULIA, CAKAP DAN CUKUP ILMU DAN AMALANNYA” berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.