Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Purbalingga, 4 Agustus 2025 — Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta kembali memperkuat komitmennya dalam dunia pendidikan dengan melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi Program Kelas Khusus di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibnu Mas’ud, Purbalingga. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang monitoring dan evaluasi, namun juga mempererat sinergi yang telah terjalin selama tiga tahun terakhir.

Kegiatan yang dilangsungkan di komplek PPTQ Ibnu Mas’ud, Gemuruh, Padamara, Purbalingga ini dihadiri oleh jajaran pimpinan IIM Surakarta, di antaranya Ketua Senat, Wakil Rektor I, Wakil Rektor III, serta dosen dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Dari pihak pesantren, hadir langsung Pimpinan Pondok, Ustad Feri, beserta para santri dan perwakilan dari beberapa pondok pesantren sekitar.

Dalam sambutannya, Ustad Feri menekankan pentingnya legalitas ijazah formal di tengah arus zaman yang semakin kompleks. “Saat ini, memiliki ilmu saja belum cukup. Santri juga harus memiliki legalitas pendidikan formal untuk memperluas kiprahnya di masyarakat,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan kerja sama dengan IIM Surakarta dan berharap sinergi ini terus berlanjut dan ditingkatkan.

Sesi inti kegiatan diisi dengan penyampaian informasi oleh Wakil Rektor III Bapak Mukhlis, Wakil Rektor I Bapak Joko Subando, dan Ketua Senat Bapak Syamsudin. Mereka menjelaskan profil IIM Surakarta, visi-misi kampus, serta berbagai keunggulan Program Kelas Khusus, termasuk mekanisme perkuliahan Hybrid Learning, biaya pendidikan yang terjangkau, serta program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) yang menjadi daya tarik utama bagi para santri dan alumni pesantren.

Program Kelas Khusus ini dirancang untuk menjembatani kebutuhan pendidikan tinggi di kalangan santri tanpa mengganggu aktivitas kepesantrenan mereka. Hak-hak mahasiswa kelas khusus dijamin setara dengan mahasiswa reguler, baik dari sisi akademik maupun administratif.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif serta doa bersama yang dipimpin oleh salah satu santri. Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan pesantren dapat menciptakan solusi inovatif untuk menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan akar nilai-nilai keislaman.

 

(Reporter: Anshori)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top