



Surakarta, 17 November 2025 – Program studi terkait Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kembali menyelenggarakan kuliah tamu yang mengangkat tema aktual dan penting bagi dunia pendidikan. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 15 November 2025, tersebut secara khusus membahas strategi penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di lembaga sekolah, guna meningkatkan inklusivitas dan keadilan dalam pendidikan.
Kuliah ini merupakan bagian dari mata kuliah Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. Tema besar yang diangkat adalah “Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Lembaga Sekolah”. Diskusi difokuskan pada pemahaman mendalam tentang karakteristik berbagai jenis ABK, teknik identifikasi dini di lingkungan sekolah, serta menyusun strategi pembelajaran dan pendampingan yang tepat agar setiap anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Acara ini tidak hanya menekankan teori, tetapi juga berbagi pengalaman praktis dan kasus nyata yang dihadapi di lapangan.
Kuliah tamu ini diampu oleh dosen pengampu mata kuliah, Annafi’ Nurul ‘Ilmi Azizah, M.Pd. Yang menjadi pembicara tamu utama adalah Intan Herlinawati, Ftr. M.Kes., seorang pakar fisioterapi anak yang juga merupakan Founder dari Intan Fisioterapi Anak. Beliau hadir untuk berbagi ilmu dan pengalaman klinisnya dalam menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus. Peserta kuliah terdiri dari mahasiswa program studi yang relevan, serta dihadiri oleh beberapa praktisi pendidikan dari wilayah Boyolali, seperti yang terlihat dari daftar peserta.
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 15 November 2025, pukul 15.30 hingga 17.00 WIB. Mengikuti tren pembelajaran hybrid pasca pandemi, kuliah dilaksanakan secara daring melalui platform konferensi video Zoom. Hal ini memudahkan partisipasi dari berbagai lokasi tanpa mengurangi esensi transfer ilmu.
Pemahaman tentang ABK menjadi sebuah keniscayaan bagi setiap pendidik di era modern. Sekolah sebagai lembaga formal pertama bagi banyak anak harus mampu menjadi lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua peserta didik, tanpa terkecuali. Dengan memahami cara penanganan ABK yang tepat, guru dan calon guru dapat mencegah kesalahan diagnosis, mengurangi stigmatisasi, dan yang terpenting, membantu anak ABK untuk mencapai perkembangan sosial-emosional yang optimal bersama teman sebayanya. Kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dan pendidik dengan pengetahuan praktis untuk menciptakan ekosistem belajar yang benar-benar merata.
Kuliah berjalan dengan format presentasi yang interaktif. Pemateri, Ibu Intan Herlinawati, menyampaikan materinya dengan jelas, dilengkapi dengan studi kasus dan contoh-contoh terapi yang dapat diadopsi di sekolah. Sesi tanya jawab berlangsung sangat dinamis, menunjukkan antusiasme peserta terhadap tema yang dibawakan. Fitur-fitur platform Zoom seperti Share Screen dan Chat dimanfaatkan dengan maksimal untuk menyampaikan materi dan menampung pertanyaan. Dosen pengampu, Ibu Annafi’, bertindak sebagai moderator yang memandu alur diskusi sehingga seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar dan penuh manfaat. Kuliah tamu ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi para calon pendidik untuk terus menggali ilmu dan mengaplikasikannya, menciptakan generasi penerus yang lebih empatik dan profesional dalam menangani keragaman peserta didik di Indonesia.