Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta mengadakan pertemuan untuk kesepahaman dengan Pondok Pesantren Menara Al-Qur’an Hidayatullah Karanganyar pada Rabu (14/8/2024). Kerjasama ini berfokus pada penerimaan mahasiswa baru dengan pengakuan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Pertemuan, Silaturrahmi kesepahaman dilakukan oleh Wakil Rektor III Mukhlis FR, S.Ag, M.Si IIM Surakarta, dan Pimpinan Pondok Pesantren Menara Al-Qur’an Hidayatullah Karanganyar, yang dalam ini wakili Ustad Usman., di PP tersebut.
“Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi santri dan alumni pondok pesantren,” ujar Mukhlis FR. “Melalui program RPL, kami mengakui dan menghargai kompetensi yang telah dimiliki santri selama belajar di pesantren.”
Ustad Usman selaku Direktur menyambut baik inisiatif ini. “Kami berharap kerjasama ini dapat membuka peluang lebih luas bagi santri kami untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa meninggalkan nilai-nilai kepesantrenan,” tuturnya.
Beberapa poin penting dalam kerjasama ini meliputi:
- Pengakuan RPL untuk mata kuliah tertentu bagi santri dan alumni Pondok Pesantren Menara Al-Qur’an Hidayatullah Karanganyar yang mendaftar di IIM Surakarta.
- Penyediaan kuota khusus dalam penerimaan mahasiswa baru IIM Surakarta untuk santri dan alumni pesantren tersebut.
- Pengembangan kurikulum terintegrasi yang memadukan keilmuan pesantren dan perguruan tinggi.
- Pertukaran tenaga pengajar dan program pengabdian masyarakat bersama.
Dr. Joko Subando, M.Pd., Wakil Rektor I Bidang Akademik IIM Surakarta, menjelaskan bahwa program RPL akan diterapkan untuk beberapa mata kuliah seperti Bahasa Arab, Ilmu Al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. “Ini akan mempersingkat masa studi dan memberikan nilai tambah bagi calon mahasiswa dari pesantren,” jelasnya.
Sementara itu, Ustadz Usman., Direktur Pondok Pesantren Menara Al-Qur’an Hidayatullah, menyatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan kurikulum khusus bagi santri yang berminat melanjutkan ke IIM Surakarta. “Kami akan memberikan pembekalan tambahan agar santri kami siap mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi,” ujarnya.
Kerjasama ini akan mulai efektif pada tahun akademik 2025/2026. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan evaluasi berkala guna memastikan efektivitas program dan meningkatkan kualitas kerjasama di masa mendatang.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara pendidikan pesantren dan perguruan tinggi Islam, serta menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman agama yang mendalam dan kecakapan akademik yang unggul.
Penulis : Dr. Sukari, M.Pd.I